Who's Stalking me?

Minggu, 28 Desember 2014

A L L E G R O



Jangan  cari aku dalam keramaian yang biasa mereka bicarakan

Mungkin waktu itu aku sedang berada ditempat tertinggi, 

Awan pun sampai menengadah melihatku.

Menikmati alam, mendengarkan Nada


Waktu itu aku sedang berfikir, tentang kamu.

Sampai berdebar jantung ini memikirkannya

Sampai lemas betul tubuhku.



Aku hanya ingin bercengkrama dengan-mu menyambut fajar

Melihat firdaus dunia, diatas ketinggian.

Meneguk segelas kopi, memecah kedinginan.

Memandang-ku dalam.


Dipepohonan edelweis 

Kutuliskan beberapa kata, untuk kau baca nanti

Untuk mu,

Yang mungkin sedang tersenyum dibalik kanvas putihmu.


Terdiam, tak perlu narasi

Melihatmu teduh

Seperti dicecah oleh sendu

Menyuruk, perasaaan dijejal penuh tanya.



Sabtu, 13 Desember 2014

Untuk lelaki yang melepas pelukan.


Berusaha untuk tak mengindahkan. Namun kau tetap menatap.

Tak sanggup mengurai kata kau tetap mencoba mengajarkan rasa.

Tetap kucoba untuk memegang kendali diri. Tetapi, hati serasa tak ingin merugi lagi.

Haruskah, aku coba?

Walaupun aku tau rasa ini takkan pernah berhasil.

Langkah awalmu mantap, aku hanya menatap.

Tak mampu aku berdiri tegak saat kau berdiri menatap, hanya membuatku tertajak.

Aku ingin mencoba namun menahan mau.

Terlalu takut untuk mencoba, membuat semua sia-sia.

Akhirnya, kau menilaiku jauh.

Semuanya terasa tak benar, saat kau mengalihkan pandangan, dan kembali keawal.

rasa ini singkat, namun mengapa aku meratap.

Berusaha mengerti mungkin kita tak semestinya saling mencari.

Terlepas dari semuanya, sebenarnya aku ingin bersama.

Minggu, 02 Februari 2014

Firdaus Dunia!

Mungkin keindahanya yang membuat kami berdecak kagum.


Mungkin saja kehijauannya yang membuat kami merasakan dunia yang sesungguhnya.


Apa mungkin suara gesekan daun yang membuat kami nyaman.


Bisa saja jalan setapak berliku membuat kami lelah.


Tapi entah kenapa membuat kami merasa bergumul satu dalam ciptaan yang maha esa.


Suara pijakan kaki kami berkoordinasi mencari arah angin kebebasan.


Telinga kami paksa untuk mendengarkan gemericik air.


Entah kenapa alam mencoba menahan kami dalam waktu sepersekian menit dalam 

keheningan langkah.


Terdiam, sehingga yang terdengar hanya suara hembusan nafas berat kami dan angin yang 

membuat semua pohon serasa ikut mencari cara.


Kehilangan arah, mungkin kembali jalan yang jauh namun tepat.


Menepis ego, dan terus menelusuri jalan yang penuh misteri.


Dalam keterbatasan jejak terus melangkah menuju keterikatan alam.


Dalam kemegahan itu aku temukan sisi lainmu.


Dalam decakan kagum atas ciptaanmu, kami mengakhiri semua langkah.

Rabu, 15 Januari 2014

Permainan kata atau rasa?!

Ada yang semestinya terucap ada yang semestinya tidak. 

Sedikit banyak mengundang ragu. 


Apa mungkin berujung, koma atau tanda tanya.


Ada yang semestinya terlihat, ada yang semestinya tidak. 


Apapun yang terlihat, tak semestinya selalu benar dan apa yang semestinya tidak terlihat tidak semestinya selalu salah.


Ada yang semestinya terdengar adapula yang semestinya tidak. 

Sedikit banyak yang terdengar tidak harus selalu merdu tapi terkadang membuat jemari kelu yang tidak terdengarpun bahkan membuat pikiran buntu.


Ada yang semestinya dirasa ada juga yang semestinya tidak harus kita rasa. 

Terkadang hal yang semestinya dirasa, membuat langkah menjadi ragu dan terkadang yang tidak kita rasa selalu membuat pilu. 


Apa benar? semestinya tidak usah merasakan yang tidak semestinya?!


Banyak hal yang semestinya  dan banyak hal yang tidak semestinya, yang membuat bingung kenapa kamu ataupun kalian menjadi yang semestinya dan tidak semestinya diwaktu yang sama.

Apa mungkin semua tidak ada yang benar atau salah. Mungkin hanya logika gila yang selalu memutarbalikan rasa.

Minggu, 12 Januari 2014

Negeri Seribu Penari!




Mengutip dari bacotan-nya orang bijak, Tulis apa yang kamu ingin lakukan dan lakukan apa yang telah kamu tulis. This is it, another dream trip to India.
Banyak alasan kenapa bisa suka dengan negeri para dewa ini. Entah karena alasan pribadi atau karena faktor "oh my god" dari negeri ini. 
Dari dulu emang begitu suka travel ketempat yang bisa buat aku more immerse into their culture, their people, learn about their beliefs, history and more. Dan aku pikir India salah satu tempat yang tepat dan stunning banget buat aku jatuh lebih dalam untuk menikmati dan memahami dunia dari sisi keberagaman. Berniat banget harus ke India, sebelum menjelajah lebih jauh ke negeri para seniman, Europe. (amin)
Eropa sama India kaya dua sisi mata uang yang bagiku berbeda satu sama lain tapi memiliki ciri khas-nya masing masing dan menariknya, jadi magnet tersendiri buat aku untuk cepat-cepat berbagi cerita dengan mereka.